Langsung ke konten utama

TRANSPOR FOTOSINTAT



Transpor Fotosintat
            Dilihat dari sebutan “fotosintat” yang mengacu pada istilah “fotosintesis” tentunya sudah dapat dipahami. Fotosintat adalah hasil fotosintesis. Setelah memahami Fotosintat, maka akan lebih mudah pula mengenal istilah transport fotosintat. Transpor Fotosintat adalah suatu mekanisme penyaluran hasil fotosintesis dari sel sumber penghasil fotosintat ke sel penerima yang membutuhkan. Transport fotosintat juga bisa disebut dengan Translokasi.
Kata kunci:
1.      Hasil fotosintesis disebut sebagai fotosintat, biasanya dalam bentuk gula sedrhana seperti sukrosa.
2.      Fotosintat diproduksi di sel sumber dan ditranslokasikan ke sel penerima.
3.      Fotosintat ditranslokasikan ke akar sebelum perkembangan, ke pucuk batang dan daun sebelum pertumbuhan vegetatif, ke biji dan buah sebelum perkembangan reproduktif.
4.      Fotosintat dihasilkan di mesofil daun dan ditranslokasikan melalui floem; kemudian ditranspor melalui saluran penyaring ke sel penerima.
5.      Air dari xylem ke floem meningkatkan tekanan hidrostatik di floem, menyebabkan pergerakan fotosintat bersama air dari sel sumber ke sel penerima.

Elemen Tanspor Fotosintat
1.      Sel Sumber
      Sel sumber atau “Sourch cell” adalah sel yang berfungsi sebagai tempat penghasil dan penyimpanan fotosintat yang umumnya berupa sukrosa. Pada tumbuhan, sel sumber yakni mesofil pada daun.

2.      Sel Penerima
      Sel penerima atau “Sink cell” adalah sel yang menerima fotosintat dari sel sumber yang digunakan untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan. Sel penerima seperti sel-sel yang  membangun akar, pucuk batang, dan biji yang sedang berkecambah.

3.      Floem
Floem bisa disebut sebagai penghubung antara sel sumber dengan sel penerima. Seperti yang pernah diajarkan oleh guru semenjak SMA atau diulang lagi oleh dosen bahwasannya Floem (pembuluh tapis) berfungsi untuk mengangkut hasil-hasil fotosintesis untuk disalurkan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.  Floem terdiri atas sel-sel yang disebut saluran penyaring atau “Sieve-tube”. Saluran Penyaring itu sendiri terdiri lagi atas piringan perforasi (Sieve tube plates), penyaring tepi (lateral sieve area). Piringan perforasi merupakan struktur lapisan agak horizontal yang berpori. Penyaring tepi berfungsi menghubungkan saluran penyaring dengan sel tetangga. Sel tetangga yang menempel pada penyaring tepi berperan dalam menyediakan energy untuk saluran penyaring.

4.      Xylem
Secara struktural, xylem bukanlah elemen utama dalam transpor fotosintat. Namun bagaimanapun juga, peran xylem dalam mengangkut air juga sangat diperlukan. Keberadaan xylem tak jauh dari floem, hal ini akan sangat menguntungkan dalam perpindahan air dari xylem ke floem atau pengembalian air dari floem ke xylem. Air yang disalurkan ke floem sangat berguna untuk membantu transport fotosintat. Logikanya, transpor fotosintat yang berupa koloid akan lebih susah melewati bagian piringan perforasi karena tidak punya dari alir yang tinggi dan kerapatan molekulnya cukup besar. Adanya air, memberikan daya alir (menyebabkan tekanan hidrostatik pada saluran penyaring) dan merenggangkan kerapatan antar molekul sukrosa, dengan begitu sukrosa akan mudah terbawa.

Mekanisme Transpor Fotosintat


          
        Resumed by Nuraini 
        Some text had been translated from web site https://assets.boundless.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT LARUTAN

1. KOH 5%     Menimbang 5 gram KOH, kemudian dilarutkan ke dalam aquades hingga 100 ml 2. Glukosa 0.5 m (molal)     BM glukosa    = 180     1 m glukosa    = 180 gr glukosa dalam 1000 gram larutan     0.5 m glukosa = (0.5/1) x 180 = 90 gr     Menimbang 90 gram glukosa kemudian dilarutkan  dengan aquades hingga 1000 gram 3. Sukrosa 0.5 M (molar)     BM sukrosa    = 342     1 M sukrosa    = 342 gram sukrosa dalam 1000 ml larutan     0.5 M sukrosa = (0.5/1) x 342 = 171 gram     Menimbang 171 gram sukrosa kemudian dilarutkan dengan aquades hingga 1000 ml 4. IAA 100 ppm     1 ppm     = 1 mg/1000 ml     10 ppm   = 10 mg/1000 ml     100 ppm = 10 mg/100 ml     Menimbang 10 mg IAA kemudian dilarutkan dengan alkohol 70% sebanyak 2-5 ml.                        Menambahnya dengan aquades hingga 100 ml.     Kemudian dipanaskan dengan penangas air selama 5 menit. 5. Amilum 10%     Menimbang 10 gram amilum, dilarutkan dalam 25 ml aquades. Kemudian tambah lagi aquades hingga 10

BAGIAN-BAGIAN BUAH