Langsung ke konten utama

Perbedaan Antara Plasma dengan Serum


Bismillah...
        Entri ini saya tulis karena kejadian hari ini yang saya alami. Bukan kejadian yang aneh atau apa, tapi kejadian yang berhasil membuatku berpikiran bahwa "ilmu yang kumiliki belum apa-apa". Jumat, 14 Februari 2014 di Ruang Bedah Bangkai BBVET Wates Yogyakarta, saya bersama tiga teman saya tengah mengikuti nekropsi atau bedah bangkai yang sampelnya merupakan hewan utuh berupa ayam mati. Tentu saja bukan kami langsung yang melakukan nekropsi melainkan Dokter Hewan dan Paramedis yang menangani. 
        Ketika pak dokter tengah membedah ayam, kenampakan yang terlihat adanya cairan kental berwarna kuning bening di bagian atas hati ayam tersebut. Pak dokter langsung menanyai kami berempat, "apa ini?"(sambil menunjuk cairan tersebut). Sontak kami bingung, dengan suara pelan saya menjawab albumin, karena saya merasa ragu atas jawaban saya. Sedangkan ketiga temanku hanya saling menatap dan berbisik mengenai jawaban mereka masing-masing. Pak dokter pun terus bertanya hal yang sama, karena jawaban saya dan teman-teman tak ada yang benar. Kemudian saya berusaha menjawab kembali, "cairan darah pak." Pak dokter "nama kerennya cairan darah apa?". saya, "plasma darah pak", pak dokter "selain itu?, yang paling banyak dikenal.".......emh..... Kami sangat lama menjawabnya, dan keluarlah kata "serum." Dan akhirnya, jawaban kami benar, namun pak dokter belum puas bertanya, akhirnya keluarlah pertanyaan selanjutnya yakni "apa bedanya serum dengan plasma?". Lagi-lagi kami mencari jawaban yang benar lama sekali, karena berkali-kali kami menjawab ternyata jawaban kami masih salah. Mulai dari pertanyaan inilah, saya berpikiran seperti yang tersebut di atas. Dan alhasil dari kejadian hari tersebut, malamnya saya langsung mencari informasi mengenai Perbedaan Antara Plasma dengan Serum.


Plasma Serum
Plasma adalah bagian cair darah, di mana sel-sel darah, nutrisi dan hormon mengapung. Serum adalah bagian cairan darah, tanpa faktor pembekuan atau sel darah.
Komposisi plasma Komposisi serum
air
albumin
globulin
asam amino
Hormon dan Enzim
limbah nitrogen
nutrisi
gas
fibrinogen
air
albumin
globulin
asam amino
Hormon dan Enzim
limbah nitrogen
nutrisi
gas
Prosedur Isolasi plasma – Plasma diekstraksi dengan memutar sampel darah dalam mesin pemisah, dimana sel-sel darah lebih berat menetap di bagian bawah, dan plasma darah yang dikumpulkan dari lapisan atas menggunakan pipet. Prosedur isolasi serum – Untuk mengisolasi serum, sampel darah diperbolehkan untuk membeku. Setelah pembekuan selesai, cairan diekstrak menggunakan stik aplikator. Cairan ini selanjutnya disentrifugasi untuk menghilangkan jejak sel atau penggumpalan.
Penggunaan plasma dalam kedokteran -
Plasma yang paling sering digunakan untuk transfusi untuk orang yang menderita hemofilia atau kelainan pembekuan darah lainnya, imunodefisiensi, shock atau luka bakar.
Penggunaan serum dalam kedokteran -
Serum yang paling sering digunakan untuk jenis darah.
Serum ini juga digunakan untuk berbagai tes diagnostik digunakan untuk menentukan kadar hCG, kolesterol, protein, gula, dll, dalam darah.
Mengapa plasma dipisahkan?
Plasma dipisahkan dari darah karena hal ini meningkatkan umur panjang – frozen plasma dapat disimpan hingga satu tahun.
Plasma lebih mudah diangkut.
Plasma diganti dalam tubuh setelah 2 – 3 hari, sementara seluruh darah membutuhkan jauh lebih lama, sehingga dapat menyumbangkan lebih sering.
Mengapa serum dipisahkan?
Serum darah memiliki antigen lebih dari darah atau plasma, sehingga lebih mujarab untuk tes.
Antikoagulan dalam plasma atau darah dapat mengganggu reaksi kimia yang digunakan untuk mengukur tingkat konstituen darah.
ini antikoagulan dalam plasma atau darah dapat menarik air keluar dari sel, menipiskan sampel dan mengubah hasil tes.
         
 Cara Memperoleh Serum
1. Ambil sampel darah yang diinginkan.
2. Tampung sampel darah ke dalam tabung penyimpan.
3. Diamkan hingga darah membeku (teraglutinasi).
4. Sentrifuse darah dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit.
5. Ambil cairan di paling atas (berwarna kuning bening), itulah yang disebut serum.

These Table Reference from website http://smakita.com/2013/07/apakah-perbedaan-serum-dengan-plasma.htm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT LARUTAN

1. KOH 5%     Menimbang 5 gram KOH, kemudian dilarutkan ke dalam aquades hingga 100 ml 2. Glukosa 0.5 m (molal)     BM glukosa    = 180     1 m glukosa    = 180 gr glukosa dalam 1000 gram larutan     0.5 m glukosa = (0.5/1) x 180 = 90 gr     Menimbang 90 gram glukosa kemudian dilarutkan  dengan aquades hingga 1000 gram 3. Sukrosa 0.5 M (molar)     BM sukrosa    = 342     1 M sukrosa    = 342 gram sukrosa dalam 1000 ml larutan     0.5 M sukrosa = (0.5/1) x 342 = 171 gram     Menimbang 171 gram sukrosa kemudian dilarutkan dengan aquades hingga 1000 ml 4. IAA 100 ppm     1 ppm     = 1 mg/1000 ml     10 ppm   = 10 mg/1000 ml     100 ppm = 10 mg/100 ml     Menimbang 10 mg IAA kemudian dilarutkan dengan alkohol 70% sebanyak 2-5 ml.                        Menambahnya dengan aquades hingga 100 ml.     Kemudian dipanaskan dengan penangas air selama 5 menit. 5. Amilum 10%     Menimbang 10 gram amilum, dilarutkan dalam 25 ml aquades. Kemudian tambah lagi aquades hingga 10

TRANSPOR FOTOSINTAT

Transpor Fotosintat             Dilihat dari sebutan “fotosintat” yang mengacu pada istilah “fotosintesis” tentunya sudah dapat dipahami. Fotosintat adalah hasil fotosintesis . Setelah memahami Fotosintat, maka akan lebih mudah pula mengenal istilah transport fotosintat . Transpor Fotosintat adalah suatu mekanisme penyaluran hasil fotosintesis dari sel sumber penghasil fotosintat ke sel penerima yang membutuhkan. Transport fotosintat juga bisa disebut dengan Translokasi . Kata kunci : 1.       Hasil fotosintesis disebut sebagai fotosintat, biasanya dalam bentuk gula sedrhana seperti sukrosa. 2.       Fotosintat diproduksi di sel sumber dan ditranslokasikan ke sel penerima. 3.       Fotosintat ditranslokasikan ke akar sebelum perkembangan, ke pucuk batang dan daun sebelum pertumbuhan vegetatif, ke biji dan buah sebelum perkembangan reproduktif. 4.       Fotosintat dihasilkan di mesofil daun dan ditranslokasikan melalui floem; kemudian ditranspor melalui saluran peny

GLIKOLISIS

Glikolisis Kata Kunci : 1.       Glikolisis adalah reaksi pemecahan glukosa berkarbon enam menjadi dua glukosa berkarbon tiga. 2.       Tempat terjadinya glikolisis yakni di sitoplasma. 3.       Glikolisis terbagi menjadi 2 fase yakni investasi energy dan pembayaran energy. 4.       Terdiri dari 10 tahapan dengan 9 enzim dan 9 jenis senyawa antara. Dua Fase Glikolisis 1.       Fase Investasi Energi Fase ini menunjukkan bahwa sel menggunakan ATP untuk reaksi glikolisis, untuk tiap 1 molekul glukosa membutuhkan 2 ATP. Setelah fase ini selesai, ATP akan terbayarkan/tergantikan. Fase ini terjadi pada tahapan glikolisis ke-1 dan 3 , yakni ketika glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat dan fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bifosfat. 2.       Fase Pembayaran Energi Fase ini menunjukkan penggantian ATP yang telah terpakai . Fase ini memberikan bonus ATP karena ATP yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa dalam reaksi glikolisis yakni