Langsung ke konten utama

Fiksasi Nitrogen



Fiksasi Nitrogen
Bakteri yang lebih dikenal untuk memfiksasi nitrogen yakni bakteri Rhizobium. Bakteri jenis ini hidup di akar tumbuhan legume dengan cara bersimbiosis membentuk nodul bersama akar tanaman legume tersebut. Sifat bakteri ini aerob, sehingga membutuhkan oksigen untuk melaksanakan respirasinya. Rhizobium dalam bentuk bakteroid (bakteri yang tidak bergerak/tetap di dalam sel-sel akar tumbuhan) yang melaksanakan respirasi.
Proses fiksasi nitrogen oleh bakteroid akan dihasilkan senyawa reduksi N2 yakni NH4+ melalui respirasi yang dilakukan bakteroid. Untuk dapat melakukan respirasi, bakteroid memerlukan sumber karbohidrat berupa sukrosa sebagai substrat respirasi. Sukrosa diperoleh dari daun yang kemudian ditranslokasikan menuju ke akar. Sustrat respirasi merupakan sumber asli elektron dan proton untuk mereduksi N2.
Respirasi KH oleh bakteroid menyebabkan reduksi NAD+ menjadi NADH2 atau NADP+ menjadi NADPH2. Selain itu, pada beberapa senyawa penambat nitrogen, oksidasi piruvat selama respirasi menyebabkan reduksi sebuah protein yang disebut flavodoksin. Selanjutnya flavodoksin bersama NADH2 atau NADPH2 mereduksi N2 menjadi NH4+. ATP sangat penting karena menempel pada protein Feredoksin dan menjadikan protein tersebut sebagai bahan pereduksi yag kuat.
Secara ringkas, reduksi N2 menjadi NH3 dapat ditulis dengan reaksi sebagai berikut:

   

     N2 + 8 elektron + 8 H+ + 16 ATP   à  2NH3 + H2 + 16 ADP +16 Pi
 




              Reaksi reduksi di atas dikatalisis oleh Nitrogenase. Dalam reaksi ini, meskipun N2 direduksi menjadi NH3 (tidak langsung menjadi NH4+), tetap saja NH3 masih bisa diubah menjadi NH4+ melalui pengikatan proton.
            Tidak berhenti sampai reduksi N2 saja, namun NH3 yang telah diubah menjadi NH4+ akan diubah menjadi senyawa yang nyata perannya untuk tumbuhan yakni glutamin, asam glutamat, asparagin dan pada spesies tertentu mampu diubah menjadi ureida.

Tumbuhan selain legum
            Tumbuhan ini memperoleh nitrogen tidak dengan memfiksasi N2 namun menyerap nitrogen dalam bentuk NO­3- dan NH4+. Kebanyakan tumbuhan menyerap nitrogen dalam bentuk NO3- karena NH4+ akan segera dioksidasi menjadi NO3- oleh bakteri nitrifikasi.


Resume dari Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan Karya Drs. Krispinus K Pukan, M.Si tahun 2009 milik UNNES.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT LARUTAN

1. KOH 5%     Menimbang 5 gram KOH, kemudian dilarutkan ke dalam aquades hingga 100 ml 2. Glukosa 0.5 m (molal)     BM glukosa    = 180     1 m glukosa    = 180 gr glukosa dalam 1000 gram larutan     0.5 m glukosa = (0.5/1) x 180 = 90 gr     Menimbang 90 gram glukosa kemudian dilarutkan  dengan aquades hingga 1000 gram 3. Sukrosa 0.5 M (molar)     BM sukrosa    = 342     1 M sukrosa    = 342 gram sukrosa dalam 1000 ml larutan     0.5 M sukrosa = (0.5/1) x 342 = 171 gram     Menimbang 171 gram sukrosa kemudian dilarutkan dengan aquades hingga 1000 ml 4. IAA 100 ppm     1 ppm     = 1 mg/1000 ml     10 ppm   = 10 mg/1000 ml     100 ppm = 10 mg/100 ml     Menimbang 10 mg IAA kemudian dilarutkan dengan alkohol 70% sebanyak 2-5 ml.                        Menambahnya dengan aquades hingga 100 ml.     Kemudian dipanaskan dengan penangas air selama 5 menit. 5. Amilum 10%     Menimbang 10 gram amilum, dilarutkan dalam 25 ml aquades. Kemudian tambah lagi aquades hingga 10

TRANSPOR FOTOSINTAT

Transpor Fotosintat             Dilihat dari sebutan “fotosintat” yang mengacu pada istilah “fotosintesis” tentunya sudah dapat dipahami. Fotosintat adalah hasil fotosintesis . Setelah memahami Fotosintat, maka akan lebih mudah pula mengenal istilah transport fotosintat . Transpor Fotosintat adalah suatu mekanisme penyaluran hasil fotosintesis dari sel sumber penghasil fotosintat ke sel penerima yang membutuhkan. Transport fotosintat juga bisa disebut dengan Translokasi . Kata kunci : 1.       Hasil fotosintesis disebut sebagai fotosintat, biasanya dalam bentuk gula sedrhana seperti sukrosa. 2.       Fotosintat diproduksi di sel sumber dan ditranslokasikan ke sel penerima. 3.       Fotosintat ditranslokasikan ke akar sebelum perkembangan, ke pucuk batang dan daun sebelum pertumbuhan vegetatif, ke biji dan buah sebelum perkembangan reproduktif. 4.       Fotosintat dihasilkan di mesofil daun dan ditranslokasikan melalui floem; kemudian ditranspor melalui saluran peny

GLIKOLISIS

Glikolisis Kata Kunci : 1.       Glikolisis adalah reaksi pemecahan glukosa berkarbon enam menjadi dua glukosa berkarbon tiga. 2.       Tempat terjadinya glikolisis yakni di sitoplasma. 3.       Glikolisis terbagi menjadi 2 fase yakni investasi energy dan pembayaran energy. 4.       Terdiri dari 10 tahapan dengan 9 enzim dan 9 jenis senyawa antara. Dua Fase Glikolisis 1.       Fase Investasi Energi Fase ini menunjukkan bahwa sel menggunakan ATP untuk reaksi glikolisis, untuk tiap 1 molekul glukosa membutuhkan 2 ATP. Setelah fase ini selesai, ATP akan terbayarkan/tergantikan. Fase ini terjadi pada tahapan glikolisis ke-1 dan 3 , yakni ketika glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat dan fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bifosfat. 2.       Fase Pembayaran Energi Fase ini menunjukkan penggantian ATP yang telah terpakai . Fase ini memberikan bonus ATP karena ATP yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa dalam reaksi glikolisis yakni