No.
|
Unsur
|
Bentuk
Tersedia bagi Tumbuhan
|
Fungsi bagi
Tumbuhan
|
Gejala
Kekurangan
|
Sumber
|
1
|
Nitrogen (N)
|
NO3-, NH4+
|
Komponen penyusun asam amino, asam nukleat, sebagai bahan sintetis klorofil, pembentuk sel, jaringan, dan organ tumbuhan. |
ü
Klorosis daun dewasa
ü
Tulang-tulang di bawah permukaan daun muda tampak
pucat
ü
Pertumbuhan tanaman lambat, kerdil dan lemah
ü
Produksi bunga dan biji rendah
|
Pertiwi,Sri.2012.http://www.facebook.com.Diakses
pada 6 Oktober 2013
|
2
|
Fosfor
(P)
|
H2PO4-,
HPO42-
|
ü Komponen
penyusun beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA.
ü Berperan pada
pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah.
|
ü Daun tua
menjadi keunguan cenderung kelabu.
ü Tepi daun
coklat, tulang daun muda berwarna hijau gelap.
ü Pertumbuhan
daun kecil, kerdil, dan akhirnya rontok.
ü Fase
pertumbuhan lambat
|
Pertiwi,Sri.2012.http://www.facebook.com.Diakses
pada 6 Oktober 2013
|
3
|
Kalium (K)
|
K+
|
ü
Pengatur proses fisiologi tanaman seperti
fotosintesis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya
stomata.
ü
Mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.
|
ü
Daun seperti terbakar dan akhirnya gugur.
ü
Daun paling bawah kering atau ada bercak hangus.
ü
Bunga mudah rontok.
ü
Tepi daun hangus, daun menggukung ke bawah.
|
Pertiwi,Sri.2012.http://www.facebook.com.Diakses
pada 6 Oktober 2013
|
4
|
Magnesium
(Mg)
|
Mg2+
|
ü Aktivator yang
berperan dalam transportasi energy beberapa enzim di dalam tanaman.
ü Merupakan
komponen inti pembuentukan klorofil dan enzim berbagai sintesis protein.
|
ü Muncul
bercak-bercak kuning di permukaan daun tua.
|
Pertiwi,Sri.2012.http://www.facebook.com.Diakses
pada 6 Oktober 2013
|
5
|
Kalsium (Ca)
|
Ca2+
|
ü
Komponen yang menguatkan dan mengatur daya tembus,
serta mrawat dinding sel.
ü
Berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan
sel dan mengatur distribusi.
|
ü
Titik tumbuh lemah.
ü
Terjadi perubahan bentuk daun, mengeriting, kecil,
dan akhirnya rontok.
ü
Produksi bunga terhambat
|
Pertiwi,Sri.2012.http://www.facebook.com.Diakses
pada 6 Oktober 2013
|
6
|
Boron
(B)
|
H2BO3-
|
ü Pembentukan
protein.
ü Metabolisme
nitrogen dan karbohidrat.
ü Perkembangan
akar.
ü Pembentukan
buah dan biji.
|
ü Tanaman lebih
pendek,
ü Ujung daun
menggulung,
ü Pembentukan
bunga dan benang sari terhambat,
|
Ilham.2013. Unsur
Hara Esensial.http://freelearningji.wordpress.com
|
7
|
Tembaga (Cu)
|
Cu2+
|
ü
Aktivator dan membawa beberapa enzim.
ü
Pembentukan klorofil.
ü
Metabolisme karbohidrat dan protein.
|
ü
Daun hijau kebiruan.
ü
Daun muda layu.
ü
Tampak garis-garis klorosis
|
Ilham.2013.
Unsur Hara Esensial.http://freelearningji.wordpress.com
|
8
|
Seng
(Zn)
|
Zn2+
|
ü Pembentukan
hormone tumbuh.
ü Katalis
pembentukan protein.
ü Pematangan
biji
|
ü Tanaman
kerdil.
ü Daun terkulai.
ü Batang menjadi
lunak.
ü Pertumbuhan
tanaman tidak teratur.
|
|
9
|
Besi (Fe)
|
|
|
|
|
10
|
Molibdenum
(Mo)
|
MoO42-
|
ü Pembawa
electron untuk mengubah nitrat menjadi enzim
|
ü Munculnya
korosis di daun tua, kemudian menjalar ke daun muda
|
|
11
|
Mangan (Mn)
|
Mn2+
|
ü
Berperan dalam sintesa klorofil,
ü
Berperan sebagai koenim
ü
Reaksi metaolisme nitrogen dan fotosintesis
|
ü
Bintik nekrotik pada daun.
ü
Menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang
daun, sedangkan tulang daun itu tetap berwarna hijau.
|
|
12
|
Klor
(Cl)
|
Cl-
|
ü Memperbaiki
dan meningkatkan berat kering tumbuhan.
ü Berperan dalam
metabolisme tumbuhan terutama tumbuhan kapas
|
ü Pertumbuhan
daun yang kurang normal.
ü Daun tampak
kurang sehat.
|
Ilham.2013. Unsur
Hara Esensial.http://freelearningji.wordpress.com
|
13
|
Cobalt (Co)
|
Co2+
|
ü
Untuk fiksasi nitrogen
|
ü
Mengurangi fiksasi nitrogen
|
|
14
|
Silicon
(Si)
|
|
ü Peningkatan
efisiensi fotosintesis dan menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit.
|
ü Tanaman mudah
terserang penyakit
|
|
1. KOH 5% Menimbang 5 gram KOH, kemudian dilarutkan ke dalam aquades hingga 100 ml 2. Glukosa 0.5 m (molal) BM glukosa = 180 1 m glukosa = 180 gr glukosa dalam 1000 gram larutan 0.5 m glukosa = (0.5/1) x 180 = 90 gr Menimbang 90 gram glukosa kemudian dilarutkan dengan aquades hingga 1000 gram 3. Sukrosa 0.5 M (molar) BM sukrosa = 342 1 M sukrosa = 342 gram sukrosa dalam 1000 ml larutan 0.5 M sukrosa = (0.5/1) x 342 = 171 gram Menimbang 171 gram sukrosa kemudian dilarutkan dengan aquades hingga 1000 ml 4. IAA 100 ppm 1 ppm = 1 mg/1000 ml 10 ppm = 10 mg/1000 ml 100 ppm = 10 mg/100 ml Menimbang 10 mg IAA kemudian dilarutkan dengan alkohol 70% sebanyak 2-5 ml. Menambahnya dengan aquades hingga 100 ml. Kemudian dipanaskan dengan penangas air selama 5 menit. 5. Amilum 10% Menimbang 10 gram amilum, dilarutkan dalam 25 ml aquades. Kemudian tambah lagi aquades hingga 10
Komentar
Posting Komentar