MENJADI
KANIBAL TANPA DISADARI
بسم
الله الرحمن الرحيم
الصلاةوالسلام
على رسول الله صلى الله عليه والسلام
Begitu
asyik kesana-kemari hanya untuk menyebarluaskan berita tentang manusia kanibal
(pemakan sesama –penj.). Namun ternyata dirinya sendiri pun juga “seorang
kanibal” yang memakan “bangkai” sesamanya. Bahkan ia pun tak sadar telah
menggunakan mulutnya sendiri untuk mengunyahnya.
Siapa
diantara kita yang bersih mulutnya? Apakah yang menggosok giginya tiga hari
sekali? Apakah yang memakai mouth spray? Sunnguh, sebanyak apapun ia
menggosok giginya maupun seberapa seringnya ia menggunakan mouth spray,
mulutnya tidak akan pernah bersih dari “kotoran” apabila ia masih mengghibah
(menggunjing atau memfitnah –penj.) sana-sini.
Siapakah diantara kita yang bersih mulutnya dari bangkai? Sedangkan
ketika berkumpul dengan teman, mulut ini selalu asyik membuka aib orang lain.
Tanpa disadari, mulut ini mengunyah “bangkai”. Tidakkah merasa jijik?
Menjadi
kanibal tanpa disadari…
Tanpa disadari, lidah ini pernah digunakan untuk menyayat hati
orang lain.
Tanpa disadari, lidah ini pernah membawa pembicaraan yang tak berarti.
Meski tak terlihat, namun menorehkan bekas yang kuat.
Menjadi kanibal tanpa disadari…
Perkara ngerumpi, menggosip, atau sejenisnya, seolah telah
menjadi kebiasaan ketika seseorang berkumpul dengan lainnya. Melalui ajang kongkow
itulah, tidak ada yang absen dari membicarakan seseorang. Selalu saja ada
korban yang bahkan ia tidak tahu bahwa dirinya telah menjadi santapan bagi
mulut-mulut tak bertanggung jawab.
Menjadi kanibal tanpa disadari…
Allah pun
memperingatkan dalam Firman-Nya, bahwa perumpamaan orang yang mengghibah
adalah seperti “memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai –penj.),
waiyadzubillaah. Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ
إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Hai orang-orang
yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
[Qs. Al-Hujurat
(49):12]
Sudikah mulutmu mengunyah bangkai?
Tentu tidak! Cukup dengan melihatnya saja, engkau pasti akan merasa
jijik terhadapnya.
Lalu mengapa tidak engkau lihat dahulu siapa yang engkau gunjing?
Dia saudaramu! Saudaramu seiman yaa ikhwah!
Sungguh tak pantas bila engkau melucutinya dengan perkataanmu di
hadapan teman-temanmu. Sukakah bila engkau juga digunjingkan oleh temanmu
sedang engkau tak menyaksikannya?
Sungguh siapa pun tidak akan suka apabila dirinya dibicarakan
tentang keburukannya, atau dituduh melakukan keburukan yang tak pernah ia
lakukan.
Rasulullah ﷺ pernah bertanya: “Tahukah
kamu apakah ghibah itu?” Para sahabat menjawab; ‘Allah dan Rasul-Nya
lebih tahu.’ Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda:
‘Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai
sesuatu yang tidak ia sukai.’ Seseorang bertanya; ‘Ya
Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu
memang sesuai dengan yang saya ucapkan?’ Rasulullah ﷺ berkata: ‘Apabila
benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah
menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka
berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya.’
[HR. Muslim (4/2001)]
Allah ﷻ telah merahmati
mulut kita dengan lisan,
Supaya kita mudah untuk berkomunikasi dengan sesama,
Bukan untuk menyakiti antar sesama.
Lisan ini,
Gunakanlah untuk mengucapkan perkataan yang manusiawi,
Jangan engkau gunakan untuk ucapan hewani,
Jika ucapan baik tidak bisa diucapkan dari lisan ini,
Maka pilihan “diam” adalah yang terbaik.
--------------------
Semarang, 29 Agustus 2015
Ummu Khoirunnisa’
Komentar
Posting Komentar