DAHSYATNYA API NERAKA (Bag. 1)
Ustadz
Abdul Mu’thi Al Maedani
Majelis
Al-Barokah
بسم
الله الرحمن الرحيم
الصلاةوالسلام
على رسول الله صلى الله عليه والسلام
Ada dua kemungkinan bagi seorang hamba ketika di
akhirat:
1.
Bisa jadi ia dimasukkan ke dalam neraka
2.
Bisa jadi ia dimasukkan ke dalam surga, bahkan ada pula yang
memasukinya melalui siksa neraka terlebih dahulu.
Allah
telah menyeru hamba-Nya untuk menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka.
Allah
subhaanahu wa ta’ala berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا
النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ
اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(Qs.
At Tahrim (66): 6)
Barangsiapa
yang masuk ke dalam api neraka, sungguh
ia telah dihinakan.
Allah
subhaanahu wa ta’ala berfirman:
أَلَمْ
يَعْلَمُوا أَنَّهُ مَنْ يُحَادِدِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَأَنَّ لَهُ نَارَ
جَهَنَّمَ خَالِدًا فِيهَا
ذَلِكَ
الْخِزْيُ الْعَظِيمُ
“Tidakkah
mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya Barang siapa menentang
Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahanamlah baginya, dia kekal di
dalamnya.
Itu adalah
kehinaan yang besar.”
(Qs.
At-Taubah (9): 63)
Allah
sebutkan tentang orang-orang yang masuk ke dalam neraka:
Orang-orang
kafir yang mengingkari ayat-ayat Allah,
“Sesungguhnya orang-orang
yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam
neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit
yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.” (Qs. An-Nisa
(4): 56)
Orang-orang
fasik,
Dan adapun orang-orang
yang fasik (kafir), maka tempat mereka adalah neraka. Setiap kali mereka hendak
ke luar daripadanya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya dan dikatakan
kepada mereka: "Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu
mendustakannya". (Qs. As-Sajdah
(32): 20)
Hendaknya
kita banyak berdoa kepada Allah supaya terhindar dari api neraka
Hadits Abu Hurairah
yang dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani
Rasulullaah
shallallaahu ‘alaihi wassallaam bersabda:
“Barangsiapa
yang meminta kepada Allah dalam sehari sebanyak tujuh kali untuk berlindung
dari api neraka, maka neraka sendiri akan berdoa kepada Allah, “wahai Rabb ku,
hindarkanlah ia dariku.”, begitu juga dengan surga.” [HR. Abu Ya’laa
dalam Al-Musnad (6192), Ishaq bin Rohuya dalam Al-Musnad (no.
213), Al-Baihaqiy dalam Ad-Da’awat Al-Kabir (270), dan lainnya.
Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah
(no. 2506)]
Dalam
riwayat lain; shahih al jami’
Rasulullaah
shallallaahu ‘alaihi wassallaam bersabda:
Neraka
telah ada.
(Qs. Al
fath: 6): Allah telah mempersiapkan neraka jahannam
(Qs. Al
Furqon: 11): neraka sa’ir telah ada
“Aku melihat ke dalam Surga maka aku
melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku
melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah
wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain
keduanya)
Itu
artinya, neraka sudah ada, beliau sendiri yang melihat dengan mata kepalanya.
Jika neraka
sudah ada, lalu dimanakah letaknya?
Neraka
terletak di as-sijjin (tempat paling bawah dari bumi). Hal tersebut merupakan
pendapat sebagian ulama.
Al-Imam Ash-Shidiq
Hasan Khan mengatakan bahwa tidak ada nash yang jelas yang menyebutkan dimana
neraka dan surga Allah.
Sebaiknya
kita tawquf, karena hal ini termasuk dalam perkara ghaib.
Syaikh
al-muhadits waliyullaah ad-dahlawiy rahimahullaah: tidak ada satu nash yang
menjelaskan secara nyata dimana letak surga dan neraka. Bahkan keduanya berada
dimanapun Allah kehendaki.
[Kitab yaqullaahi ‘alal I’tiba]
Kemudian
ditambah oleh Al-Imam Ash-Shidiq Hasan Khan: inilah pendapat yang paling kuat
in syaa Allaah.
Hadits Abu Hurairah,nabi shallallaahu ‘alaihi
wassallaam menyebutkan orang yang pertama kali dinyalakan api jahannam untuk
mereka;
1.
Seorang yang mati syahid. Kemudian dia didatangkan dan diperlihatkan
nikmat-nikmat Allah. Lantas dia ditanya tentang apa yang ia perbuat tentang
nikmat-nikmat tersebut. Ia mengakui
nikmat tersebut dan menjawab: “ya Allah aku berjuang di jalan-Mu, lalu
aku meninggal dalam keadaan mati syahid.” Kemudian Allah berkata: “kadzabta
(engkau dusta). Engkau berperang agar engkau
dikatakan sebagai orang yang pemberani. Dan manusia telah menyebut
demikian tentang dirimu.” Kemudian orang ini diperintahkan dan diseret di
wajahnya, kemudian dia dilempar ke dalam api neraka.
2.
Seorang yang belajar ilmu dan mengajarkannya. Kemudian dia didatangkan
dan diperlihatkan nikmat-nikmat Allah. Lantas dia ditanya tentang apa yang ia
perbuat tentang nikmat-nikmat tersebut. Ia mengakui nikmat tersebut dan menjawab: “aku telah
belajar imu, dan aku ajarkan ilmu tersebut, dan aku pun membaca al-qur’an.”
Kemudian Allah berkata: “kadzabta (engkau dusta). Akan tetapi engkau belajar
supaya engkau dikatakan sebagai orang yang berilmu. Dan engkau belajar
al-qur’an supaya engkau dikatakan sebagai penghafal al-qur’an. Dan itu telah
dinyatakan manusia tentangmu. Kemudian orang ini diperintahkan dan diseret di
wajahnya, kemudian dia dilempar ke dalam api neraka.
3.
Seorang yang Allah lapangkan rezekinya, dan Allah berikan dia dengan
berbagai bentuk harta. Kemudian dia didatangkan dan diperlihatkan nikmat-nikmat
Allah. Lantas dia ditanya tentang apa yang ia perbuat tentang nikmat-nikmat
tersebut. Ia mengakui nikmat tersebut
dan menjawab: “tidak ada satu jalan yang ingin diberi infak padanya melainkan
aku keluarkan infak tersebut di jalan-Mu.” Kemudian Allah berkata: “kadzabta
(engkau dusta). Akan tetapi engkau melakukannya supaya engkau dikatakan sebagai
orang yang dermawan. Dan manusia telah menyatakan itu tentangmu.” Kemudian
orang ini diperintahkan dan diseret di wajahnya, kemudian dia dilempar ke dalam
api neraka.
Mereka
melaksanakan amalan-amalan shalih, akan tetapi ada yang hilang dari mereka.
Yang hilang dari mereka adalah tauhid. Niat mereka tidak benar, karena tidak
diperuntukkan untuk Allah.
Berapa jumlah manusia yang masuk ke dalam neraka?
Dalam
hadits Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah berfirman: “Wahai Adam!” maka ia menjawab: “Labbaik wa sa’daik” kemudian Allah berfirman: “Keluarkanlah dari keturunanmu ahli neraka!” maka Adam bertanya: “Ya Rabb, apakah ahli neraka itu?” Allah berfirman: “Dari setiap 1000 orang, 999 di neraka dan hanya 1 orang yang masuk surga.” Maka ketika itu para sahabat yang mendengar bergemuruh membicarakan hal tersebut. Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang menjadi satu orang tersebut?” Maka beliau bersabda: “Bergembiralah, karena kalian berada di dalam dua umat, tidaklah umat tersebut berbaur dengan umat yang lain melainkan akan memperbanyaknya, yaitu Ya’juj dan Ma’juj. Pada lafaz yang lain: “Dan tidaklah posisi kalian di antara manusia melainkan seperti rambut putih di kulit sapi yang hitam, atau seperti rambut hitam di kulit sapi yang putih.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Allah berfirman: “Wahai Adam!” maka ia menjawab: “Labbaik wa sa’daik” kemudian Allah berfirman: “Keluarkanlah dari keturunanmu ahli neraka!” maka Adam bertanya: “Ya Rabb, apakah ahli neraka itu?” Allah berfirman: “Dari setiap 1000 orang, 999 di neraka dan hanya 1 orang yang masuk surga.” Maka ketika itu para sahabat yang mendengar bergemuruh membicarakan hal tersebut. Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang menjadi satu orang tersebut?” Maka beliau bersabda: “Bergembiralah, karena kalian berada di dalam dua umat, tidaklah umat tersebut berbaur dengan umat yang lain melainkan akan memperbanyaknya, yaitu Ya’juj dan Ma’juj. Pada lafaz yang lain: “Dan tidaklah posisi kalian di antara manusia melainkan seperti rambut putih di kulit sapi yang hitam, atau seperti rambut hitam di kulit sapi yang putih.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Semoga kita
dimasukkan ke dalam Surga-Nya pada gelombang yang pertama, yakni memasukinya
tanpa hisab dan tanpa adzab.
Siapakah penduduk api neraka yang paling terbanyak?
Disebutkan
dalam hadits Usamah bin Zaid, Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wassallaam
bersabda, “aku berdiri di atas pintu Surga, aku melihat mayoritas orang-orang
yang masuk ke dalam Surga adalah orang-orang miskin. Adapun orang-orang kaya
masih tertahan (karena pertanggung jawaban tentang harta benda mereka). Kecuali
orang-orang kaya yang sudah ditetapkan ke dalam api neraka. Sungguh mereka
telah diperintahkan untuk masuk ke dalam api neraka. Dan aku berdiri di atas
pintu api neraka, ternyata mayoritas orang yang masuk ke dalam neraka adalah
wanita.” [Hadits shahih riwayat Al-Jami’ no. 4287]
Dalam
riwayat lain, hadits dari Imran bin Husain radiyallaahu ‘anhu, Nabi shallallaahu
‘alaihi wassallaam bersabda, “sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit
adalah wanita.” [Hadits shahih riwayat Al-Jami’ no. 1570]
Mengapa wanita menjadi penduduk mayoritas di neraka?
Diterangkan
oleh Al-Imam Al-Qurtuby rahimahullah dalam at-tadzkiroh, “karena para wanita
lebih besar hawa nafsunya dan lebih condong akan perhiasan dunia, karena mereka
memiliki akal yang kurang.”
Beliau juga
berkata, “karena kecondongannya terhadap perhiasan dunia, membuat mereka lemah
dalam beramal untuk akhirat. Para wanita menjadi salah satu sebab yang paling
kuat dalam mendorong laki-laki untuk condong dalam dunia dan lalai dari
akhirat.”
Dicatat
pada 9-10 Februari 2016,
Oleh Ummu
Khoirunnisa
Komentar
Posting Komentar