Langsung ke konten utama

HIDUPLAH MULIA DENGAN ISLAM (Bag. 2)



HIDUPLAH MULIA DENGAN ISLAM (Bag. 2)
Ustadz Dr. Khalid Basalamah, MA

بسم الله الرحمن الرحيم
الصلاةوالسلام على رسول الله صلى الله عليه والسلام


 Islam sebagai wujud dari Petunjuk yang diberikan oleh Allaah
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ
Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
[Qs. Al-An’am (6): 125]


Islam Merupakan Cahaya dari Allaah

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ
 مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ

Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah.
Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.
[Qs. Az-Zumar (39): 22]


Islam Merupakan Agama yang Sempurna

Tidak ada rasisme didalam Islam. Tidak pula tradisi kecuali yang dibenarkan dalam Islam. Siapa pun yang memeluk Islam, entah dari berbagai wilayah, bahasa, suku, dan lain sebagainya, Islam tetaplah sama. Rasisme dapat menjadi penyebab hancurnya Islam. Rasisme menurut para ulama adalah masuk pada fanatisme kesukuan, fanatisme pendapat, fanatisme bahasa. Islam seharusnya tidak memiliki batas Negara.


Dalam riwayat shahih diceritakan bahwa pernah suatu ketika setelah shalat ashar, salah seorang dari Anshar yang merupakan sahabat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassallaam bercanda dengan teman-teman Ansharnya yang lain, “Hai orang-orang Anshar, kemarilah dan berkumpullah di sini, tetapi tidak untuk orang-orang Muhajirin”. Begitu halnya dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang muhajirin. Kemudian Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassallaam keluar dan marah kepada mereka. Meskipun mereka hanya bercanda, Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassallaam tidak menyukainya karena hal itulah yang dapat menimbulkan rasisme dalam Islam.


Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wassallaam bersabda (yang artinya):

Tidak ada kelebihan bagi seorang Arab atas orang Ajam (bukan Arab) dan bagi seorang yang bukan Arab atas orang Arab dan yang (berkulit) merah atas yang hitam dan yang hitam atas yang merah, kecuali dengan ketakwaannya.” [HR. Ahmad]

Firman Allaah jelas menyatakan bahwa tidak ada perbedaan bagi pemeluk Islam kecuali ketakwaan. Allaah subhaanahu wa ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا
 إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa
di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
[Qs. Al-Hujurat (49): 13]


Maksud “mengenal” tidak hanya sebatas untuk mengenali sesama saja, namun menurut para ulama juga untuk mengenal Siapa Penciptanya.

Dikisahkan bahwa Lukman adalah muslim yang berkulit hitam, berbadan gemuk, dan pendek. Hal tersebut bukanlah aib. Allaah telah menjadikan namanya kekal di dalam Al-qur’an atas sebab ketakwaannya kepada Allaah.

Kisah lain tentang sahabat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassallaam yang bernama Bilal bin Rabah radiyallaahu ‘anhu. Sebelum kedatangan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassallaam, budak-budak yang ada di Mekah diperjual belikan dan disiksa oleh orang-orang Quraisy. Pada masa itu, Bilal juga budak.  Bilal termasuk salah satu sahabat nabi yang pertama kali masuk Islam. Siksaan demi siksaan acapkali ditempa oleh Bilal, namun Bilal tetap bersabar dan teguh untuk mempertahankan keislamannya. Suatu ketika Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassallaam  mendengar terompah sandal di Surga. Terompah sandal tidak lain yang digunakan oleh Bilal. Kemudian Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassallaam berkata kepadanya tentang apa yang didengar oleh beliau. Ternyata ada amalan yang memasukkannya ke dalam Surga yakni rutinitasnya dalam melaksanakan shalat sunnah wudhu. [Shuwar min Hayaatis Shahabah, karya Doktor ‘Abdurrahman Ra’fat Basya]



Bersambung in syaa Allaah
-------------------------------
Dicatat pada 14-15 Februari 2016,
Oleh Ummu Khoirunnisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT LARUTAN

1. KOH 5%     Menimbang 5 gram KOH, kemudian dilarutkan ke dalam aquades hingga 100 ml 2. Glukosa 0.5 m (molal)     BM glukosa    = 180     1 m glukosa    = 180 gr glukosa dalam 1000 gram larutan     0.5 m glukosa = (0.5/1) x 180 = 90 gr     Menimbang 90 gram glukosa kemudian dilarutkan  dengan aquades hingga 1000 gram 3. Sukrosa 0.5 M (molar)     BM sukrosa    = 342     1 M sukrosa    = 342 gram sukrosa dalam 1000 ml larutan     0.5 M sukrosa = (0.5/1) x 342 = 171 gram     Menimbang 171 gram sukrosa kemudian dilarutkan dengan aquades hingga 1000 ml 4. IAA 100 ppm     1 ppm     = 1 mg/1000 ml     10 ppm   = 10 mg/1000 ml     100 ppm = 10 mg/100 ml     Menimbang 10 mg IAA kemudian dilarutkan dengan alkohol 70% sebanyak 2-5 ml.                        Menambahnya dengan aquades hingga 100 ml.     Kemudian dipanaskan dengan penangas air selama 5 menit. 5. Amilum 10%     Menimbang 10 gram amilum, dilarutkan dalam 25 ml aquades. Kemudian tambah lagi aquades hingga 10

TRANSPOR FOTOSINTAT

Transpor Fotosintat             Dilihat dari sebutan “fotosintat” yang mengacu pada istilah “fotosintesis” tentunya sudah dapat dipahami. Fotosintat adalah hasil fotosintesis . Setelah memahami Fotosintat, maka akan lebih mudah pula mengenal istilah transport fotosintat . Transpor Fotosintat adalah suatu mekanisme penyaluran hasil fotosintesis dari sel sumber penghasil fotosintat ke sel penerima yang membutuhkan. Transport fotosintat juga bisa disebut dengan Translokasi . Kata kunci : 1.       Hasil fotosintesis disebut sebagai fotosintat, biasanya dalam bentuk gula sedrhana seperti sukrosa. 2.       Fotosintat diproduksi di sel sumber dan ditranslokasikan ke sel penerima. 3.       Fotosintat ditranslokasikan ke akar sebelum perkembangan, ke pucuk batang dan daun sebelum pertumbuhan vegetatif, ke biji dan buah sebelum perkembangan reproduktif. 4.       Fotosintat dihasilkan di mesofil daun dan ditranslokasikan melalui floem; kemudian ditranspor melalui saluran peny

GLIKOLISIS

Glikolisis Kata Kunci : 1.       Glikolisis adalah reaksi pemecahan glukosa berkarbon enam menjadi dua glukosa berkarbon tiga. 2.       Tempat terjadinya glikolisis yakni di sitoplasma. 3.       Glikolisis terbagi menjadi 2 fase yakni investasi energy dan pembayaran energy. 4.       Terdiri dari 10 tahapan dengan 9 enzim dan 9 jenis senyawa antara. Dua Fase Glikolisis 1.       Fase Investasi Energi Fase ini menunjukkan bahwa sel menggunakan ATP untuk reaksi glikolisis, untuk tiap 1 molekul glukosa membutuhkan 2 ATP. Setelah fase ini selesai, ATP akan terbayarkan/tergantikan. Fase ini terjadi pada tahapan glikolisis ke-1 dan 3 , yakni ketika glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat dan fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bifosfat. 2.       Fase Pembayaran Energi Fase ini menunjukkan penggantian ATP yang telah terpakai . Fase ini memberikan bonus ATP karena ATP yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa dalam reaksi glikolisis yakni