DAHSYATNYA API NERAKA (Bag. 2)
Ustadz
Abdul Mu’thi Al Maedani
Majelis
Al-Barokah
بسم
الله الرحمن الرحيم
الصلاةوالسلام
على رسول الله صلى الله عليه والسلام
Api neraka Allah sangat
luas, besar dan dalam.
Ada 4 perkara yang menunjukkan hal
tersebut:
1. Jumlah
manusia yang masuk ke dalam neraka sangat banyak, bahkan tidak terhitung. Dalam
suatu riwayat disebutkan bahwa orang yang masuk ke dalam neraka, ukurannya
dibesarkan dibandingkan ketika mereka hidup di dunia.
Hadits Abu Hurairah,
Rasulullullaah shallallaahu ‘alaihi wassallaam bersabda:
“pada hari kiamat kelak,
gigi geraham atau gigi taringnya sebesar taring uhud. Tebal kulitnya selama
perjalanan tiga (hari/bulan/tahun).”
Dalam
riwayat Abu Hurairah yang lain disebutkan bahwa tebalnya kulit manusia adalah
sehasta. Panjang kursinya seperti jarak antara Mekah dan Madinah.
Meskipun telah banyak manusia yang dimasukkan ke dalam neraka, akan
tetapi neraka masih belum puas. Neraka masih belum merasa penuh, sehingga
selalu saja minta untuk ditambahkan manusia.
Neraka jahannam tidak akan pernah merasa puas, hingga akhirnya Allah
memasukkan kakinya ke dalam neraka yang membuat neraka penuh.
Diriwayatkan dari Bukhari dan Muslim, dari Anas bin Malik radiyallaahu
‘anhu, Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallaam bersabda, “pelampiasan neraka
jahannam itu dengan melemparkan penduduknya ke dalamnya, dan dia selalu
menyatakan ‘apakah masih ada tambahan?’, sampai Allah ‘Aza wa Jalla meletakkan
padanya kaki-Nya. Maka sebahagian neraka menyempit pada sebahagian yang lain,
lantas neraka jahannam mengatakan ‘cukup, cukup, dengan kemuliaan-Mu dan
kemurahan-Mu.’
2. Dalam
hadist Muslim, dari Abu Hurairah radiyallaahu ‘anhu mengatakan “dahulu, kami
pernah bersama Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wassallaam. Tiba-tiba beliau
mendengar suara dentuman, maka Rasulullaah bertanya “tahukah kalian, suara
dentuman apakah ini?”, maka kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih
tahu”. Kata Rasulullaah “ini adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak
70 tahun yang lalu, maka saat ini dia baru mencapai api neraka.”
Dalam riwayat lain yang
diriwayatkan oleh Al-Hakim dan dishahihkan dalam Al-Jami’ no. 5124, dari Abu
Hurairah radiyallaahu ‘anhu, Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallaam bersabda “kalau
seandainya sebuah batu besar sebesar tujuh ekor onta betina yang bunting
dilemparkan dari tepi jurang neraka jahnnam, maka dia akan jatuh ke dalam
neraka jahnnam selama 70 tahun, namun belum tentu mencapai dasarnya.”
3. Pada
hari kiamat kelak, api neraka akan didatangkan.
Dalam quran surat Al-Fajr
ayat ke-23, Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman:
Neraka jahannam didatangkan
dalam keadaan terdapat 70.000 tali kekang. Pada setiap talinya dipegang oleh
70.000 malaikat.
4. Di hari
kiamat kelak, dua makhluk yang besar akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam,
yaitu matahari dan bulan.
Dari Abu Hurairah radiyallaahu ‘anhu, yang dikeluarkan oleh At-Tahawiy
yang dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani. Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallaam
berkata, “matahari dan bulan adalah dua planet yang akan dilemparkan ke dalam
neraka pada hari kiamat kelak.”
Imam Al-Qurtuby rahimahullaah dalam Kitab At-Tadzkiroh, menyebutkan bahwa
kedua makhluk ini dimasukkan ke dalam api neraka. Beliau mengatakan pada
halaman 292, “kedua makhluk ini dimasukkan ke dalam api neraka karena kedua
makhluk ini dijadikan sesembahan selain Allah oleh orang-orang kafir. Namun
bukan untuk dijadikan siksa bagi kedua makhluk tersebut, karena mereka hanyalah
makhluk tanpa nyawa. Keduanya dimasukkan ke dalam neraka supaya menambahkan
kehinaan kepada orang-orang kafir.”
Bagaimana panasnya api jahannam?
Dari
Abu Hurairah radiyallaahu ‘anhu dalam shahih Al-Jami’ no. 6618, bahwasannya
Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallaam bersabda, “Sesungguhnya api kalian ini
yang bisa membakar Bani Adam hanya salah satu bahagian dari tujuh puluh
bahagian dari api neraka jahannam”. Kemudian para sahabat bertanya, “Ya
Rasulullaah, panasnya yang hanya satu bahagia ini saja sudah cukup panas untuk
membakar Bani Adam.”
Manusia
yang paling nikmat hidupnya di dunia, kemudian dia dicelupkan dengan satu
celupan dalam api neraka, sudah cukup membuatnya lupa terhadap semua kenikmatan
yang pernah ia dapatkan di dunia.
Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Naaqid : Telah
menceritakan kepada kami Yaziid bin Haaruun : Telah mengkhabarkan kepada kami
Hammaad bin Salamah, dari Tsaabit Al-Bunaaniy, dari Anas bin Maalik, ia berkata
: Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Akan
didatangkan orang paling enak kehidupannya di dunia dari kalangan penduduk
neraka pada hari kiamat. Lalu ia dicelupkan dengan satu celupan ke dalam
neraka. Lalu dikatakan kepadanya : ‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah
melihat kebaikan sedikit pun ?. Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan
sedikitpun ?’. Ia menjawab : ‘Tidak, demi Allah, wahai Rabb’. Kemudian
didatangkan orang yang paling sengsara semasa di dunia dari kalangan penduduk surga.
Lalu ia dicelupkan dengan satu celupkan ke dalam surga. Dikatakan kepadanya :
‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah melihat kesengsaraan sedikitpun ?.
Apakah engkau pernah merasakan kesusahan sedikitpun ?’. Ia berkata : ‘Tidak,
demi Allah, wahai Rabb. Aku tidak pernah kesengsaraan dan kesusahan sedikitpun”
[Diriwayatkan oleh Muslim no. 2807].
Ketika di dalam api neraka Allah, ada orang-orang yang
keras siksanya.
Disebutkan
oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallaam, “Sesungguhnya manusia yang
paling keras siksaannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para penggambar.”
[HR. Bukhari dan Muslim]
Dalam
riwayat lain disebutkan, bahwa manusia yang paling keras siksanya adalah para
penggambar makhluk hidup.
Makanan penduduk api neraka
Pernah
suatu ketika Rasulullaah membaca surah Al-Imran ayat ke-102, kemudian beliau
berkata “Kalau seandainya satu tetes saja dari pohon zaqum ke dunia ini, pasti
satu tetes itu sudah merusak seluruh penduduk di dunia ini. Lantas bagaimana
jika zaqum dijadikan makanan bagi penduduk neraka?”
(hadits
shahih riwayat Al-Jami’ no. 5126)
Pada
hari kiamat kelak, para penduduk neraka
menangis dengan tangisan yang cukup dahsyat dan mengerikan. Disebutkan dari
hadits Anas bin Malik radiyallaahu ‘anhu, Nabi shallallaahu a‘laihi wassallaam
bersabda,
((يُرْسَلُ الْبُكَاءُ عَلَى أَهْلِ النَّارِ فَيَبْكُونَ، حَتَّى
تَنْقَطِعَ الدُّمُوعُ، ثُمَّ يَبْكُونَ الدَّمَ، حَتَّى يَصِيرَ فِى وُجُوهِهِمْ
كَهَيْئَةِ الأُخْدُودِ، لَوْ أُرْسِلَتْ فِيهِ السُّفُنُ لَجَرَتْ))
“Tangisan itu diberikan kepada penghuni-penghuni Neraka maka mereka pun
menangis, hingga air matanya berhenti. Kemudian mereka menangis dengan
mengeluarkan darah. Hingga darah pada wajah mereka itu membentuk seperti
parit-parit. Seandainya perahu-perahu diletakkan pada parit-parit itu, pastilah
perahu-perahu itu melaju.” [HR. Ibnu Majah, no. 4467]
-------------------------------
Dicatat
pada 11-12 Februari 2016,
Oleh Ummu Khoirunnisa
Komentar
Posting Komentar