Sa'id adalah anak dari Zaid bin 'Amr bin Nufail. Ia merupakan sepupu sekaligus saudara ipar 'Umar bin Khattab bin 'Amr bin Nufail, karena Sa'id adalah suami dari Fathimah bintu Khattab, saudara perempuan 'Umar.
Ayahnya, Zaid bin 'Amr adalah seorang istimewa yang Allah berkahi kehidupannya karena keteguhan imannya di tengah-tengah jahilnya kaum kuffar. Disaat yang lain menyembah berhala, ia tetap meng-Esakan Allah. Disaat yang lain mengubur anak perempuannya karena malu, ia tetap menjaga anaknya bahkan mau mengadopsi anak perempuan orang lain supaya tidak terbunuh. Ya, ia lah orang yang langka saat itu, ayahnya Sa'id, Zain bin 'Amr.
Dari ayahnya yang hanif¹ itulah, lahir sesosok laki-laki yang Allah cintai. Berkat doa ayah Sa'id di akhir hayatnya, jadilah Sa'id termasuk dalam golongan yang Allah selamatkan hatinya dari kekafiran.
Mendengar kabar kenabian dan kerasulan Muhammad shallallaahu 'alaihi wassallam, Sa'id dan istrinya mengajukan diri untuk masuk Islam. Saat itu, 'Umar yang belum masuk Islam, marah besar setelah mengetahui keislaman mereka berdua.
Dengan cukup keras, 'Umar melawan dan menentang mereka hingga pada akhirnya 'Umarlah yang menyerah dan ia mengambil pelajaran dari teguhnya sikap Sa'id. Maka dari doa Rasulullah dan sikap Sa'id itulah, 'Umar juga menetapkan diri sebagai seorang muslim.
Tak hanya menjadi sebab islamnya 'Umar, Sa'id juga berperan penting dalam berbagai peperangan, terlebih pada perang Yarmuk dimana kebanyakan kaum muslimin gemetar ketakutan melihat luar biasanya jumlah pasukan Romawi kala itu.
Pasukan muslimin tepat berada di hadapan musuh, namun tak sedikit dari mereka yang ragu untuk melanjutkan, seakan imannya goyah seketika. Melihat kondisi demikian, Abu Ubaidah bin Jarrah menyemangati mereka dengan suara tegas dan lantang.
Lalu salah seorang prajurit maju ke depan dan memberanikan diri untuk menghunuskan pedang ke arah musuh. Melihat demikian, lantas hilanglah rasa takut Sa'id. Ia semakin yakin bahwa hanya Allah lah yang mampu menolongnya dan kaum muslimin yang lainnya. Seketika itu juga, Sa'id berlutut di tempat ia berdiri dan menyiapkan tombaknya.
Ketika pasukan Romawi mulai mendekat, dia melompat dan berlari menyongsong mereka. Dengan berbekal tombaknya, Sa'idlah yang pertama kali menusuk dan membunuh salah seorang pasukan Romawi². Bermula dari sinilah, keberanian kaum muslimin kembali bangkit dan pada akhirnya membuahkan kemenangan.
¹ Hanif artinya orang yang lurus dan tetap teguh dengan tauhid hingga meninggalnya.
² Disadurkan dari Tarikh Ibni ‘Asakir (I/541) dan Al-Azdi (226).
Komentar
Posting Komentar