Langsung ke konten utama

Seri Sahabat Rasul: Utsman bin Affan


Apakah dari awal, Alquran memang sudah berbentuk kitab???

Pernahkah ada yang berpikir demikian?

Alquran dulunya diturunkan perlahan-lahan, ayat per ayat, hingga ada dari para Sahabat Rasul yang menuliskannya ketika mereka telah mendengarnya dari Rasul mereka. Masih ditulis dalam lembaran-lembaran yang terserak (belum terkumpul). Lalu ada salah seorang sahabat yang dengan cerdasnya mengumpulkan lembaran-lembaran kalamullah yang telah sempurna pewahyuannya (semua ayat sudah selesai diturunkan) tersebut menjadi satu bindel, itulah Alquran.

Sekarang bisa kita lihat, baca, pelajari dan mengajarkan Alquran yang sudah berupa kitab dengan mudahnya.

Coba bayangkan jika kita membaca kalamullah berupa lembaran-lembaran yang belum disusun urutannya. Mampukah kita mengurutkannya? Belum lagi kalau-kalau ada lembaran yang hilang? Rumit sekali..

Jadi siapa sih Sahabat Rasul yang menyatukan lembaran-lembaran kalamullah hingga jadilah Alquran seperti yang kita miliki?

Ternyata beliau adalah Utsman bin Affan radiyallaahu 'anhu.

Utsman adalah khalifah ketiga sepeninggal Umar bin Khattab. Beliau juga termasuk sahabat yang amat dicintai Rasulullah atas sebab kedermawanan dan kelemah lembutannya. Dari sebelum keislamannya, Utsman memang sudah dikenal demikian, maka dari itu beliau termasuk orang yang disegani di kalangannya.

Hampir setiap yang Rasulullah sabdakan untuk menginfakkan harta fii sabilillaah, Utsmanlah yang terdepan untuk menginfakkannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT LARUTAN

1. KOH 5%     Menimbang 5 gram KOH, kemudian dilarutkan ke dalam aquades hingga 100 ml 2. Glukosa 0.5 m (molal)     BM glukosa    = 180     1 m glukosa    = 180 gr glukosa dalam 1000 gram larutan     0.5 m glukosa = (0.5/1) x 180 = 90 gr     Menimbang 90 gram glukosa kemudian dilarutkan  dengan aquades hingga 1000 gram 3. Sukrosa 0.5 M (molar)     BM sukrosa    = 342     1 M sukrosa    = 342 gram sukrosa dalam 1000 ml larutan     0.5 M sukrosa = (0.5/1) x 342 = 171 gram     Menimbang 171 gram sukrosa kemudian dilarutkan dengan aquades hingga 1000 ml 4. IAA 100 ppm     1 ppm     = 1 mg/1000 ml     10 ppm   = 10 mg/1000 ml     100 ppm = 10 mg/100 ml     Menimbang 10 mg IAA kemudian dilarutkan dengan alkohol 70% sebanyak 2-5 ml.                        Menambahnya dengan aquades hingga 100 ml.     Kemudian dipanaskan dengan penangas air selama 5 menit. 5. Amilum 10%     Menimbang 10 gram amilum, dilarutkan dalam 25 ml aquades. Kemudian tambah lagi aquades hingga 10

TRANSPOR FOTOSINTAT

Transpor Fotosintat             Dilihat dari sebutan “fotosintat” yang mengacu pada istilah “fotosintesis” tentunya sudah dapat dipahami. Fotosintat adalah hasil fotosintesis . Setelah memahami Fotosintat, maka akan lebih mudah pula mengenal istilah transport fotosintat . Transpor Fotosintat adalah suatu mekanisme penyaluran hasil fotosintesis dari sel sumber penghasil fotosintat ke sel penerima yang membutuhkan. Transport fotosintat juga bisa disebut dengan Translokasi . Kata kunci : 1.       Hasil fotosintesis disebut sebagai fotosintat, biasanya dalam bentuk gula sedrhana seperti sukrosa. 2.       Fotosintat diproduksi di sel sumber dan ditranslokasikan ke sel penerima. 3.       Fotosintat ditranslokasikan ke akar sebelum perkembangan, ke pucuk batang dan daun sebelum pertumbuhan vegetatif, ke biji dan buah sebelum perkembangan reproduktif. 4.       Fotosintat dihasilkan di mesofil daun dan ditranslokasikan melalui floem; kemudian ditranspor melalui saluran peny

GLIKOLISIS

Glikolisis Kata Kunci : 1.       Glikolisis adalah reaksi pemecahan glukosa berkarbon enam menjadi dua glukosa berkarbon tiga. 2.       Tempat terjadinya glikolisis yakni di sitoplasma. 3.       Glikolisis terbagi menjadi 2 fase yakni investasi energy dan pembayaran energy. 4.       Terdiri dari 10 tahapan dengan 9 enzim dan 9 jenis senyawa antara. Dua Fase Glikolisis 1.       Fase Investasi Energi Fase ini menunjukkan bahwa sel menggunakan ATP untuk reaksi glikolisis, untuk tiap 1 molekul glukosa membutuhkan 2 ATP. Setelah fase ini selesai, ATP akan terbayarkan/tergantikan. Fase ini terjadi pada tahapan glikolisis ke-1 dan 3 , yakni ketika glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat dan fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bifosfat. 2.       Fase Pembayaran Energi Fase ini menunjukkan penggantian ATP yang telah terpakai . Fase ini memberikan bonus ATP karena ATP yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa dalam reaksi glikolisis yakni