Terkesima dengan keislaman salah satu sahabat yang dicintai Rasulullah. Umar bin Khattab namanya.
.
Jika membaca kisahnya, saya termasuk yang bertanya-tanya, "Bagaimana bisa yang dulunya memusuhi Islam, jadi salah satu yang ikut memeluk Islam?"
.
Pada masa kekufurannya, betapa bencinya Umar terhadap Islam, sampai-sampai ia mengerahkan kekuatannya untuk menyakiti kaum muslimin. Siapa yang tidak tahu tentang kekuatan Umar? Dia termasuk yang ditakuti oleh orang-orang Quraisy karena sifatnya yang keras dan garang. Apabila dia berbicara akan didengar, dan apabila memukul akan menyakitkan.
.
Heran kan? Kok bisa orang yang seperti ini, yang gampang menyakiti kaum muslimin, malah akhirnya ikut jadi muslim?
.
Setelah merampungkan membaca kisahnya, maka disitulah saya mengerti bahwa Qudrah Allah sangat mungkin untuk mengubah hati seseorang. Dari yang keras menerima kebenaran, menjadi lunak dan mudah untuk menerima kebenaran. Bukankah batu yang dialiri air terus menerus, lama kelamaan akan terkikis juga? Begitulah yang terjadi pada Umar bin Khattab. Allah telah menghendakinya muslim untuk menjadi bagian dari 'penyebar keislaman'.
.
Setelah menjadi muslim, keislamannya tak membuat Umar kehilangan keberanian, kekuatan dan kegarangannya. Dia masih saja ditakuti oleh sebagian orang. Namun yang membuat Umar beda dari masa kufurnya adalah dia menggunakan kekuatan dan keberaniannya demi menyebarkan dan membela Islam.
.
Umar jadi lebih 'getol' untuk meluaskan Islam. Menampakkannya secara terang-terangan di antara orang-orang kafir, sampai-sampai Umar pernah dikeroyok massa.
.
Umarlah yang Allah karuniakan kepadanya menjadi orang yang mampu membedakan kebaikan dengan kebatilan dengan sangat jelas.
.
Umar... Dialah Al-Faruq. Sang singa padang pasir.
Komentar
Posting Komentar