Langsung ke konten utama

SECEPAT KILAT



بسم الله الرحمن الرحيم


Bersiap membasuh anggota tubuh yang wajib dibasuh ketika wudhu,
berniat untuk melaksanakan sholat sunnah di waktu matahari tengah sepenggalah naik..
(semoga Allah mencatat niatan itu)

Mukena telah dikenakan, siap untuk menghadap-Nya (?),
Insya Allah sudah niat, badan pun siap digerakkan sesuai gerakan sholat,
Satu-dua rakaat telah lewat begitu cepat, berakhir dengan salam,
Berdiri lagi, dan satu-dua rakaat lewat lagi begitu cepat, berakhir dengan salam.
Lipat mukena dan tinggalkan rumah-Nya.

    ماشاءالله semoga Allah menerima sholatnya…
Ia sudah beniat sholat dhuha, hanya saja gerakan sholat yang ia lakukan belum tuma’ninah, bukankah tuma’ninah itu bagian dari rukun sholat?
Bola mata yang memandang gerakan itu seolah turun-naik dengan seketika
(saking cepatnya sholat orang yang dipandangnya, penj.)
  
Apa yang dikatakan Nabi terkait orang yang tidak tuma’ninah dalam sholatnya?
(1)   Sejahat-jahatnya pencuri,
Nabi bersabda:
أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِي يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ،
 قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟
قَالَ: لاَ يُتِمُّ رُكُوْعُهَا وَلاَ سُجُوْدُهَا
Sejahat-jahat pencuri adalah yang mencuri dari shalatnya”.
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari sholat?”.
Rasulullah berkata, “Dia tidak sempurnakan ruku dan sujudnya” [1]

(2)   Dikatakan tidak sholat
Beliau   mengatakan,
يا معشر المسلمين  لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ
يُقِمْ صُلْبَهُ فِى الرُّكُوْعِ والسُّجُوْدِ
Wahai kaum muslimin, tidak ada shalat bagi mereka
yang tidak menegakkan punggungnya ketika ruku’ dan sujud’” [2]

(3)   Seperti orang lapar
مَثَلُ الَّذِي لا يُتِمُّ رُكُوعَهُ وَيَنْقُرُ فِي سُجُودِهِ
 مَثَلُ الْجَائِعِ يَأْكُلُ التَّمْرَةَ وَالتَّمْرَتَيْنِ
 لا يُغْنِيَانِ عَنْهُ شَيْئًا
‘’Perumpamaan orang yang tidak menyempurnakan ruku ‘nya dan mematok (sangat cepat) dalam sujudnya adalah seperti orang lapar yang makan satu atau dua biji kurma, yang sama sekali tidak mengenyangkannya.” [3]



Adakah alasan mengapa sholat harus cepat-cepat?
Apa alasan yang pantas? Adakah?
Pantaskah bila beralasan, “hampir masuk pelajaran selanjutnya, saya tidak ingin telat.”,
lantas sholatnya seperti kilat?
“yang penting sholat.”, lantas hanya jungkat-jungkit, yang penting niat?

Apa yang didapat?
Hanya peluh saudariku..

Rasulullah bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَيُصَلِّي سِتِّينَ سَنَةً وَلا يَقْبَلُ اللَّهُ لَهُ صَلاةً
Sesungguhnya seseorang melaksanakan shalat selama ENAM PULUH TAHUN, akan tetapi TIDAK SATUPUN shalatnya diterima Allah…
لَعَلَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ ، وَلا يُتِمُّ السُّجُودَ
Disebabkan karena ia tidak menyempurnakan ruku’ atau tidak menyempurnakan sujud…[4]

Saya menulis demikian bukan berarti shalat saya jauh lebih baik dari kalian,
Namun, ini sebagai pengingat untuk diri saya juga.
Semoga kita termasuk orang-orang diberikan taufiq oleh-Nya, memperhatikan betapa krusialnya sholat itu, sehingga kita bisa lebih memperhatikan bagaimana kita sholat..
--------------------------------------------------------
[1] HR Ahmad no 11532, dishahihkan oleh al Albani dalam Shahihul Jami’ 986.

[2] HR Ahmad 16297, Ibnu Majah 871 dan dishahihkan oleh al Albani dalam Shahihul Jami’ 7977.

[3] HR  Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, Abu Ya’la dengan sanad hasan dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya; dihasankan oleh syaikh al-albaaniy dalam at-targhiib wat tarhiib; 528.
[4] HR Abul Qasim ashbahaniy, dihasankan oleh Syaikh al albaaniy (lihat ash shahiihah dan shahiih at targhiib wat tarhiib).

Semarang, 10 April 2015
--Ummu Khoirunnisa--



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT LARUTAN

1. KOH 5%     Menimbang 5 gram KOH, kemudian dilarutkan ke dalam aquades hingga 100 ml 2. Glukosa 0.5 m (molal)     BM glukosa    = 180     1 m glukosa    = 180 gr glukosa dalam 1000 gram larutan     0.5 m glukosa = (0.5/1) x 180 = 90 gr     Menimbang 90 gram glukosa kemudian dilarutkan  dengan aquades hingga 1000 gram 3. Sukrosa 0.5 M (molar)     BM sukrosa    = 342     1 M sukrosa    = 342 gram sukrosa dalam 1000 ml larutan     0.5 M sukrosa = (0.5/1) x 342 = 171 gram     Menimbang 171 gram sukrosa kemudian dilarutkan dengan aquades hingga 1000 ml 4. IAA 100 ppm     1 ppm     = 1 mg/1000 ml     10 ppm   = 10 mg/1000 ml     100 ppm = 10 mg/100 ml     Menimbang 10 mg IAA kemudian dilarutkan dengan alkohol 70% sebanyak 2-5 ml.                        Menambahnya dengan aquades hingga 100 ml.     Kemudian dipanaskan dengan penangas air selama 5 menit. 5. Amilum 10%     Menimbang 10 gram amilum, dilarutkan dalam 25 ml aquades. Kemudian tambah lagi aquades hingga 10

TRANSPOR FOTOSINTAT

Transpor Fotosintat             Dilihat dari sebutan “fotosintat” yang mengacu pada istilah “fotosintesis” tentunya sudah dapat dipahami. Fotosintat adalah hasil fotosintesis . Setelah memahami Fotosintat, maka akan lebih mudah pula mengenal istilah transport fotosintat . Transpor Fotosintat adalah suatu mekanisme penyaluran hasil fotosintesis dari sel sumber penghasil fotosintat ke sel penerima yang membutuhkan. Transport fotosintat juga bisa disebut dengan Translokasi . Kata kunci : 1.       Hasil fotosintesis disebut sebagai fotosintat, biasanya dalam bentuk gula sedrhana seperti sukrosa. 2.       Fotosintat diproduksi di sel sumber dan ditranslokasikan ke sel penerima. 3.       Fotosintat ditranslokasikan ke akar sebelum perkembangan, ke pucuk batang dan daun sebelum pertumbuhan vegetatif, ke biji dan buah sebelum perkembangan reproduktif. 4.       Fotosintat dihasilkan di mesofil daun dan ditranslokasikan melalui floem; kemudian ditranspor melalui saluran peny

GLIKOLISIS

Glikolisis Kata Kunci : 1.       Glikolisis adalah reaksi pemecahan glukosa berkarbon enam menjadi dua glukosa berkarbon tiga. 2.       Tempat terjadinya glikolisis yakni di sitoplasma. 3.       Glikolisis terbagi menjadi 2 fase yakni investasi energy dan pembayaran energy. 4.       Terdiri dari 10 tahapan dengan 9 enzim dan 9 jenis senyawa antara. Dua Fase Glikolisis 1.       Fase Investasi Energi Fase ini menunjukkan bahwa sel menggunakan ATP untuk reaksi glikolisis, untuk tiap 1 molekul glukosa membutuhkan 2 ATP. Setelah fase ini selesai, ATP akan terbayarkan/tergantikan. Fase ini terjadi pada tahapan glikolisis ke-1 dan 3 , yakni ketika glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat dan fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bifosfat. 2.       Fase Pembayaran Energi Fase ini menunjukkan penggantian ATP yang telah terpakai . Fase ini memberikan bonus ATP karena ATP yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa dalam reaksi glikolisis yakni