Pagi-pagi sekali, adik Abdullah yang bernama Aqila sudah merasa haus. Tak tahan dengan rasa hausnya, Aqila yang biasa meminta bantuan mamanya untuk diambilkan minum pun mencoba memberanikan diri untuk mengambil minum sendiri di dapur.
Tangannya yang mungil hendak menggapai gelas di atas meja yang terlalu tinggi bagi Aqila. Kemudian dengan cerdiknya, Aqila mengambil kursi kecil di sudut ruangan sebagai pijakan untuk mengambil gelas yang letaknya di tengah-tengah meja.
Gelas yang terletak di tengah-tengah meja membuat Aqila harus berusaha keras untuk meraihnya. Aqila terus menjulurkan tangan kanannya hingga ujung jari telunjuknya berhasil menyentuh gelas tersebut. Lalu perlahan-lahan jari-jarinya mulai menggeser gelas ke arahnya supaya lebih mudah di raih. Namun sayang, gelas yang digesernya tak sengaja terguling dan menimpa susu kotak hingga tumpah. Seketika meja dibanjiri dengan cairan susu yang berwarna putih.
"Aduh gimana nih. Susunya tumpah semua. Aqila nanti dimarahin mama", kata Aqila dengan raut wajah terkaget-kaget. Tidak pikir panjang, Aqila langsung meninggalkan dapur begitu saja tanpa membereskan ulahnya.
Tak selang lama, mamanya pergi ke dapur dan mendapati meja yang basah terkena tumpahan susu. Mamanya termenung sejenak memikirkan siapa yang bertanggung jawab dibalik tumpahan susu tersebut.
Kemudian mamanya memanggil kedua anaknya, Abdullah dan Aqila. Keduanya pun segera datang memenuhi panggilan mamanya.
"Mama lihat ada tumpahan susu di atas meja. Apakah di antara kalian ada yang menumpahkannya? Mama yakin ini tidak sengaja. Mama tidak akan marah. Justeru mama akan senang jika kalian berani berkata jujur", ujar mamanya kepada kedua anaknya.
"Aqila ma. Aqila tidak sengaja ma. Maafkan Aqila ya ma", jawab Aqila sambil menundukkan kepala.
"Iya sayang, mama maafkan. Tabarakallaah sayang sudah berani berkata jujur dengan mengakui perbuatan Aqila. Lain kali hati-hati ya sayang. Satu hal lagi, mama bangga Aqila bisa mandiri dengan berusaha mengambil minum sendiri. Akan tetapi jika tangan Aqila belum mampu menggapai gelas, Aqila boleh minta tolong yang lain", kata mamanya tersenyum.
"Iya ma", angguk Aqila dengan semburat senyum di wajahnya.
"Sayang, Rasul kita pernah bersabda bahwa jujur itu membawa kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Kebalikannya, kebohongan akan membawa kejelekan, dan kejelekan membawa ke neraka. Jadi apa hikmahnya?, coba jawab kak", tanya mamanya kepada Abdullah.
"Jujur itu baik ma", jawab Abdullah.
"Benar sayang. Sekarang karena Aqila sudah berani jujur, lebih baik lagi jika ditambahkan berani bertanggung jawab atas perbuatan Aqila. Aqila tahu harus bagaiman?", tanya mamanya kepada Aqila.
"Bersihin meja ya ma?",
Mamanya mengangguk tanda mengiyakan jawaban Aqila.
"Dek, mau kakak bantu membersihkan?", tawar Abdullah.
"Asiiik. Aqila senang sekali kak", kata Aqila yang tampak sumringah.
#30DEM
#30daysemakmendongeng
#day24
Tangannya yang mungil hendak menggapai gelas di atas meja yang terlalu tinggi bagi Aqila. Kemudian dengan cerdiknya, Aqila mengambil kursi kecil di sudut ruangan sebagai pijakan untuk mengambil gelas yang letaknya di tengah-tengah meja.
Gelas yang terletak di tengah-tengah meja membuat Aqila harus berusaha keras untuk meraihnya. Aqila terus menjulurkan tangan kanannya hingga ujung jari telunjuknya berhasil menyentuh gelas tersebut. Lalu perlahan-lahan jari-jarinya mulai menggeser gelas ke arahnya supaya lebih mudah di raih. Namun sayang, gelas yang digesernya tak sengaja terguling dan menimpa susu kotak hingga tumpah. Seketika meja dibanjiri dengan cairan susu yang berwarna putih.
"Aduh gimana nih. Susunya tumpah semua. Aqila nanti dimarahin mama", kata Aqila dengan raut wajah terkaget-kaget. Tidak pikir panjang, Aqila langsung meninggalkan dapur begitu saja tanpa membereskan ulahnya.
Tak selang lama, mamanya pergi ke dapur dan mendapati meja yang basah terkena tumpahan susu. Mamanya termenung sejenak memikirkan siapa yang bertanggung jawab dibalik tumpahan susu tersebut.
Kemudian mamanya memanggil kedua anaknya, Abdullah dan Aqila. Keduanya pun segera datang memenuhi panggilan mamanya.
"Mama lihat ada tumpahan susu di atas meja. Apakah di antara kalian ada yang menumpahkannya? Mama yakin ini tidak sengaja. Mama tidak akan marah. Justeru mama akan senang jika kalian berani berkata jujur", ujar mamanya kepada kedua anaknya.
"Aqila ma. Aqila tidak sengaja ma. Maafkan Aqila ya ma", jawab Aqila sambil menundukkan kepala.
"Iya sayang, mama maafkan. Tabarakallaah sayang sudah berani berkata jujur dengan mengakui perbuatan Aqila. Lain kali hati-hati ya sayang. Satu hal lagi, mama bangga Aqila bisa mandiri dengan berusaha mengambil minum sendiri. Akan tetapi jika tangan Aqila belum mampu menggapai gelas, Aqila boleh minta tolong yang lain", kata mamanya tersenyum.
"Iya ma", angguk Aqila dengan semburat senyum di wajahnya.
"Sayang, Rasul kita pernah bersabda bahwa jujur itu membawa kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Kebalikannya, kebohongan akan membawa kejelekan, dan kejelekan membawa ke neraka. Jadi apa hikmahnya?, coba jawab kak", tanya mamanya kepada Abdullah.
"Jujur itu baik ma", jawab Abdullah.
"Benar sayang. Sekarang karena Aqila sudah berani jujur, lebih baik lagi jika ditambahkan berani bertanggung jawab atas perbuatan Aqila. Aqila tahu harus bagaiman?", tanya mamanya kepada Aqila.
"Bersihin meja ya ma?",
Mamanya mengangguk tanda mengiyakan jawaban Aqila.
"Dek, mau kakak bantu membersihkan?", tawar Abdullah.
"Asiiik. Aqila senang sekali kak", kata Aqila yang tampak sumringah.
#30DEM
#30daysemakmendongeng
#day24
Komentar
Posting Komentar