Langsung ke konten utama

Tak Perlu Marah

Abdullah tampak terburu-buru memasukkan alat tulisnya ke dalam tas karena khawatir telat ke sekolah. Abdullah membuka laci meja untuk mengambil pulpen miliknya. Tak kunjung ditemukan, Abdullah beralih ke laci sebelahnya, berharap akan menemukan puplennya di sana. Abdullah sedikit mengacak-acak isi laci, kemudian tiba-tiba...

"Bruuukk!!!"

"Ada yang jatuh. Oh crayonnya Aqila", kilah Abdullah.

Sebelum meletakkan kembali kotak crayon Aqila ke laci, Abdullah sempat membuka kotaknya, lalu terkejutlah ia melihat isi crayon banyak yang patah.

Belum sempat menceritakan ulahnya kepada mama dan Aqila, Abdullah buru-buru membereskan semuanya dan berniat untuk menjelaskan dan meminta maaf sepulangnya dari sekolah.

***

"Kakak ya yang matahin crayon Aqila?", tukas Aqila sambil terisak, lalu melemparkan kotak crayon ke lantai hingga crayon-crayon jatuh berceceran.

"Maaf dek, kakak tadi tidak sengaja. Kakak buru-buru mau berangkat sekolah. Maafin kakak ya dek. In syaa Allah kakak beliin deh pake uang tabungannya kakak. Udahan ya dek nangisnya", bujuk Abdullah.

"Enggak mau! Itu kan crayon kesukaan Aqila", jawab Aqila yang tangisannya semakin menjadi-jadi.

"Gimana kalau kakak belikan yang persis seperti punya Aqila?", tanya Abdullah yang masih berusaha membujuk adiknya.

Belum selesai permasalahannya, mamanya datang menghampiri keduanya. Mamanya sebenarnya sudah tahu kejadiannya, akan tetapi ia berusaha diam supaya memberikan kesempatan bagi kedua anaknya untuk menyelesaikan permasalahnnya.

Kemudian mamanya berusaha menengahi keduanya.

"Kakak sudah menyadari apa kesalahan kakak dan meminta maaf dengan cara yang baik kepada adek kan?", tanya mamanya untuk lebih meyakinkan permintaan maaf Abdullah kepada adiknya.

"Sudah ma. Abdullah juga ingin mengganti crayon Aqila ma", timpal Abdullah.

"Aqila sayang, kakak memang salah. Tapi kakak kan juga sudah meminta maaf dan berkeinginan untuk mengganti crayon Aqila. Jadi, alangkah baiknya Aqila berlapang dada dan memaafkan kakak ya sayang", jelas mamanya kepada Aqila.

"Rasul kita juga tidak menyukai marah. Siapa yang bisa menahan marahnya, maka baginya surga. Begitulah yang pernah Rasul kita sampaikan", lanjut mamanya.

Kemarahan dan tangisan Aqila pun mulai meredam. Melihat perubahan tersebut, mamanya mengambil kesempatan untuk lebih mendekatkan Aqila dengan Abdullah supaya mereka berbaikan.

***
Beberapa saat kemudian, akhirnya Aqila dan Abdullah berbaikan.

#30DEM
#30daysemakmendongeng
#day25

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT LARUTAN

1. KOH 5%     Menimbang 5 gram KOH, kemudian dilarutkan ke dalam aquades hingga 100 ml 2. Glukosa 0.5 m (molal)     BM glukosa    = 180     1 m glukosa    = 180 gr glukosa dalam 1000 gram larutan     0.5 m glukosa = (0.5/1) x 180 = 90 gr     Menimbang 90 gram glukosa kemudian dilarutkan  dengan aquades hingga 1000 gram 3. Sukrosa 0.5 M (molar)     BM sukrosa    = 342     1 M sukrosa    = 342 gram sukrosa dalam 1000 ml larutan     0.5 M sukrosa = (0.5/1) x 342 = 171 gram     Menimbang 171 gram sukrosa kemudian dilarutkan dengan aquades hingga 1000 ml 4. IAA 100 ppm     1 ppm     = 1 mg/1000 ml     10 ppm   = 10 mg/1000 ml     100 ppm = 10 mg/100 ml     Menimbang 10 mg IAA kemudian dilarutkan de...

Seri Sahabat Rasul: Sa'ad bin Abi Waqqash

Sa'ad bin Abi Waqqash lahir di Mekah dari golongan Bani Zuhrah, sama seperti Abdurrahman bin 'Auf. Ia memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan Rasulullah dari jalur ibu beliau, Aminah bintu Wahab. Ayahnya Sa'ad adalah anak pamannya Aminah, artinya Sa'ad adalah keponakannya Aminah. Maka, Sa'ad juga bisa disebut sebagai pamannya Rasulullah, meskipun usianya lebih muda 25 tahun dari Rasulullah. Sa'ad telah memeluk Islam saat berusia 17 tahun. Bersama dengan keempat kawannya; Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin 'Auf dan Thalhah bin Ubaidillah, mereka masuk Islam melalui perantara Abu Bakar Ash-Shiddiq. Sejak kecil, Sa'ad sudah pandai membuat anak panah. Tak jarang para pemburu membeli anak panah buatannya dan mereka puas dengannya. Hingga ketika dewasa, anak panahnya mampu ia gunakan sendiri dalam medang peperangan. Rasulullah pernah mendoakannya menjadi pemanah yang panahannya tepat dan doanya akan senantiasa dikabulkan ol...

GLIKOLISIS

Glikolisis Kata Kunci : 1.       Glikolisis adalah reaksi pemecahan glukosa berkarbon enam menjadi dua glukosa berkarbon tiga. 2.       Tempat terjadinya glikolisis yakni di sitoplasma. 3.       Glikolisis terbagi menjadi 2 fase yakni investasi energy dan pembayaran energy. 4.       Terdiri dari 10 tahapan dengan 9 enzim dan 9 jenis senyawa antara. Dua Fase Glikolisis 1.       Fase Investasi Energi Fase ini menunjukkan bahwa sel menggunakan ATP untuk reaksi glikolisis, untuk tiap 1 molekul glukosa membutuhkan 2 ATP. Setelah fase ini selesai, ATP akan terbayarkan/tergantikan. Fase ini terjadi pada tahapan glikolisis ke-1 dan 3 , yakni ketika glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat dan fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bifosfat. 2.       Fase Pembayaran Energi Fase ini menunjukkan...