Langsung ke konten utama

Mama, Mengapa Bola Bisa Memantul?


"Teman-teman, main tangkap bola yuk", ajak Faris. "Asiiik", jawab Abdullah dengan penuh semangat.

Mereka berenam pun mulai membentuk regu yang terdiri dari tiga orang. Faris berbeda regu dengan Abdullah. Bola yang dilempar Faris, melayang mendekati Abdullah. Namun sayang, bola yang ada di hadapannya pun melesat dari kedua telapak tangan mungilnya. Bolanya jatuh lalu memantul beberapa kali dan akhirnya menggelinding jauh ke luar lapangan.

Melihat peristiwa bola memantul tersebut, Abdullah sedikit terkesan. Di dalam hatinya bertanya-tanya, "kenapa bolanya nggak langsung jatuh aja ya? Kenapa harus memantul dulu?".

Sesampainya di rumah, rasa penasaran yang sedari tadi Abdullah rasakan akhirnya diceritakan kepada mamanya. "Ma, tadi Abdullah main tangkap bola sama teman-teman. Tapi Abdullah belum bisa nangkep bolanya. Soalnya si Faris ngelemparnya terlalu kenceng, jatuh deh bolanya", ujar Abdullah. Belum selesai menceritakan lanjutannya, mamanya menimpali, "nggak pa pa sayang. Abdullah nggak perlu kecewa ya. Abdullah kan pasti sudah berusaha untuk menangkapnya."

Tampak senyum kecil di raut wajah Abdullah setelah mendengar perkataan yang menyenangkan hatinya. Kemudian Abdullah mulai memceritakan rasa penasarannya. "Ma, kenapa bola yang jatuh bisa memantul, tapi kalau Abdullah jatuhin piring, piringnya nggak mantul?"

"emm.. Kira-kira kenapa ya sayang? Mau coba tebak jawab dulu?", ujar mamanya yang tampak ingin memberi sedikit tantangan kepada Abdullah.

"Apa ya ma? Karna bola bundar, sedangkan piring pipih? Nggak tau ah ma..hehe", jawab Abdullah sambil garuk-garuk kepala.

"Sini sayang mama jelaskan. Ada benarnya juga jawaban Abdullah. Perbedaan bentuk benda dapat menyebabkan benda memantul atau tidak memantul. Selain bentuk benda, keelastisan benda juga mempengaruhi. Bola yang tadi Abdullah mainkan, lentur nggak?"

"Lentur ma", jawab Abdullah.

"Kalo piring?", tanya mamanya lagi.

"Enggak ma. Piringnya keras", jawab Abdullah.

"Nah, jika bendanya elastis atau lentur, dan dijatuhkan di tempat yang padat, maka benda tersebut mempunyai potensi untuk memantul", ujar mamanya. Kemudian mamanya melanjutkan, "masih banyak penyebabnya kenapa benda bisa memantul. Lain waktu kita coba cari tahu dan praktik langsung ya sayang, in syaa Allaah."

"iya ma", angguk Abdullah dengan senyum lebarnya.

#30DEM
#30daysemakmendongeng
#day20

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT LARUTAN

1. KOH 5%     Menimbang 5 gram KOH, kemudian dilarutkan ke dalam aquades hingga 100 ml 2. Glukosa 0.5 m (molal)     BM glukosa    = 180     1 m glukosa    = 180 gr glukosa dalam 1000 gram larutan     0.5 m glukosa = (0.5/1) x 180 = 90 gr     Menimbang 90 gram glukosa kemudian dilarutkan  dengan aquades hingga 1000 gram 3. Sukrosa 0.5 M (molar)     BM sukrosa    = 342     1 M sukrosa    = 342 gram sukrosa dalam 1000 ml larutan     0.5 M sukrosa = (0.5/1) x 342 = 171 gram     Menimbang 171 gram sukrosa kemudian dilarutkan dengan aquades hingga 1000 ml 4. IAA 100 ppm     1 ppm     = 1 mg/1000 ml     10 ppm   = 10 mg/1000 ml     100 ppm = 10 mg/100 ml     Menimbang 10 mg IAA kemudian dilarutkan dengan alkohol 70% sebanyak 2-5 ml.                        Menambahnya dengan aquades hingga 100 ml.     Kemudian dipanaskan dengan penangas air selama 5 menit. 5. Amilum 10%     Menimbang 10 gram amilum, dilarutkan dalam 25 ml aquades. Kemudian tambah lagi aquades hingga 10

TRANSPOR FOTOSINTAT

Transpor Fotosintat             Dilihat dari sebutan “fotosintat” yang mengacu pada istilah “fotosintesis” tentunya sudah dapat dipahami. Fotosintat adalah hasil fotosintesis . Setelah memahami Fotosintat, maka akan lebih mudah pula mengenal istilah transport fotosintat . Transpor Fotosintat adalah suatu mekanisme penyaluran hasil fotosintesis dari sel sumber penghasil fotosintat ke sel penerima yang membutuhkan. Transport fotosintat juga bisa disebut dengan Translokasi . Kata kunci : 1.       Hasil fotosintesis disebut sebagai fotosintat, biasanya dalam bentuk gula sedrhana seperti sukrosa. 2.       Fotosintat diproduksi di sel sumber dan ditranslokasikan ke sel penerima. 3.       Fotosintat ditranslokasikan ke akar sebelum perkembangan, ke pucuk batang dan daun sebelum pertumbuhan vegetatif, ke biji dan buah sebelum perkembangan reproduktif. 4.       Fotosintat dihasilkan di mesofil daun dan ditranslokasikan melalui floem; kemudian ditranspor melalui saluran peny

GLIKOLISIS

Glikolisis Kata Kunci : 1.       Glikolisis adalah reaksi pemecahan glukosa berkarbon enam menjadi dua glukosa berkarbon tiga. 2.       Tempat terjadinya glikolisis yakni di sitoplasma. 3.       Glikolisis terbagi menjadi 2 fase yakni investasi energy dan pembayaran energy. 4.       Terdiri dari 10 tahapan dengan 9 enzim dan 9 jenis senyawa antara. Dua Fase Glikolisis 1.       Fase Investasi Energi Fase ini menunjukkan bahwa sel menggunakan ATP untuk reaksi glikolisis, untuk tiap 1 molekul glukosa membutuhkan 2 ATP. Setelah fase ini selesai, ATP akan terbayarkan/tergantikan. Fase ini terjadi pada tahapan glikolisis ke-1 dan 3 , yakni ketika glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat dan fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bifosfat. 2.       Fase Pembayaran Energi Fase ini menunjukkan penggantian ATP yang telah terpakai . Fase ini memberikan bonus ATP karena ATP yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa dalam reaksi glikolisis yakni